Kami,
anak manusia
terdiam termenung
manapak jauh raga
menyatu rohani, buang segala prahara
mengendus nasib,
lampau dan kini.
Kami,
Hina pendosa,
menatap Sang Esa, Sang Maha,
tersuci dalam patung Sang Bunda Ayu,Bunda segala bunda
pelan bawa raga mendekat
ke dalam pangkuan Sang Khalik.
Tetesan embun,
senada nadi, kala tatap candi
simbol kemegahan Sang Adi.
Mega ikhlas mendukung,
langit cerah tanpa mendung,
laun lancar tautkan kidung,
oleh kami, buatMu Agung.
Petikan napas kami ambil,
seraya tetesan tangis,
membukti dosa, busuk, dan hina
kami, anak manusia.
Kami,
anak manusia,
terbuka mata, terbuka hati,
siap jalani hari, dengan tari
menyambut senyuman mentari,
menggelar pagi di pelataran hari.
Kami,
anak manusia,
selama jiwa masih di diri,
kami mengabdi.
for Daniel, Nino, Icha, Dita, Matheus, Kons, and Jesus Christ
*catatan kecil 9-10 December di Ganjuran*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar