By: Hugo Sistha Prabangkara
Si sedih,
di bawa dengan tangis.
bukan buaya, bukan murahan
bukan benar, tapi tulus
itu wajah kecil diciptakan,
giring suasana duka di panggung kecil
"tangis, tangis...
tawa datang membuka tirai"
si tawa,
senyum diusung,
bukan genit, bukan paksa
hanya simbol kekenyangan bahagia di wajah kecil
digiring dengan lebar di peraduan wajah
"Tawa terbahak puas...
senyum menggelegar,
tapi marah mengamuk"
si marah,
mengamuk, ingin datang
tanpa tawa,
tanpa tangis,
hanya kerutan wajah dan alis tersilang
bukan serius tapi dalam